Day 18–30 Day Writing Challenge

Ferrasta Veron
3 min readSep 18, 2022

--

Write about that one movie or book or incident that drastically changed your life

Salah satu aktivitas yang paling gua gemari untuk melepas penat adalah menonton series atau film, khususnya yang berasal dari Jepang. Gua sangat bias terhadap karya-karya yang muncul dari pemikiran orang-orang di sana dan bisa dibilang sebagai wibu yang akut. Seringkali film-film Jepang itu bisa menjadi pilihan untuk membuang air mata ketika hati dan pikiran sudah mumet.

Film yang biasanya gua suka tonton adalah live action atau yang diperankan oleh manusia asli. Kalau anime biasanya sih gua cuma suka nonton yang seriesnya aja. Sampai suatu hari gua memutuskan untuk menonton film animasi dari Jepang yang berjudul A Silent Voice atau The Shape of Voice (Koe No Katachi) yang merupakan adaptasi manga karya Yoshitoki Oima dengan judul yang sama. Ya meskipun ga mengubah hidup gua benar-benar drastis, tapi ada banyak pelajaran yang bisa gua ambil dari menonton film yang satu ini. Film ini ga memiliki cerita romansa anak muda yang simpel, melainkan cerita mengenai persahabatan, bullying dan redemption dari karakternya.

A Silent Voice menceritakan tentang seorang gadis muda bernama Nishimiya yang di-bully di sekolahnya karena dia seorang tuna rungu dan mengharuskan dia pindah dari sekolah itu. Sampai beberapa tahun kemudian, salah satu orang yang dulu merundungnya bernama Ishida berusaha untuk menebus kesalahannya dan menjadi dekat dengan gadis itu ketika tidak sengaja bertemu di suatu tempat. Pertemuan itu awalnya membuat Nishimiya kaget dan kabur, namun Ishida yang mengejarnya berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia sudah berubah menjadi orang yang lebih baik. Film ini pertama kali tayang pada tahun 2016 dan gua baru menonton filmnya tahun lalu, tepatnya ketika sedang kuliah di rumah.

Kesan pertama ketika menonton film ini adalah bikin gua sangat kangen dengan masa-masa sekolah. Pertemanan, kisah cinta, dan drama lainnya lengkap dan bikin gua nostalgia banget. Apalagi gua menonton film ini ketika masa kuliah di rumah dan nontonnya pun jam 3 pagi. Jadi setelah selesai nonton, hati gua berasa hampa dan gua pun meneteskan air mata.

Film ini mengajarkan gua bahwa tidak semudah itu untuk memperbaiki hubungan yang sudah rusak dengan seseorang. Harus ada perjuangan dan komitmen yang ditunjukkan untuk dapat meyakini orang itu untuk membuka pintu hati kembali. Mengucapkan kata maaf tidak akan berarti tanpa sebuah tindakan nyata yang ditunjukkan. Makanya, sebisa mungkin gua akan memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang dulu pernah bermasalah dengan gua dan akan berubah menjadi orang yang lebih baik karena dulu gua terkesan sangat cuek dan tidak memikirkan perasaan orang lain.

Tema yang erat juga dengan film ini adalah kesempatan kedua. Suatu privilege yang seringkali tidak kita dapatkan kala kita ingin memperbaiki sesuatu yang sudah rusak. Karena itu sebisa mungkin gua akan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi mulai dari kesempatan yang pertama dan lebih berpikir panjang ketika akan melakukan atau mengatakan sesuatu.

Karakter utama Ishida agak relate dengan diri gua saat itu. Dia adalah orang yang hidupnya sendiri dan merasa anxiety berada di sekeliling orang banyak karena merasa terbebani akan dosa perundungannya di masa lalu. Ishida selalu merasa orang lain akan menghakimi dirinya sampai ada satu karakter yang mengajak dirinya untuk berteman dekat. Dari karakter itu gua belajar membuka hati kepada orang lain dan tidak terkurung di penjara diri sendiri. Bukannya gua pernah melakukan bully, tapi saat itu gua merasakan tekanan karena melihat teman-teman gua yang sudah lulus duluan sehingga gua “menghilang” dari kehidupan sosial agar tidak cemas melihat mereka lagi. Gua menyadari itu hal yang salah dan kekanak-kanakan, makanya setelah itu gua pun menghubungi mereka satu persatu secara personal untuk mengucapkan selamat dan berjanji pada mereka untuk tidak lagi pergi menghilang.

Gua juga mau rekomendasiin soundtrack dari film ini yang judulnya koe wo shita no wa. Harusnya kalau kalian dengerin ini bakal kerasa bagaimana hampanya hati gua ketika menonton film ini.

Self-acceptance and loving yourself are important first steps to be able to love someone else. I am sorry if i ever said or did horrible things in the past, i am trying my best to be a better human being and i can’t do it if i am by myself. I need you, to help me live.

Challenge 30 hari menulis dengan topik yang berbeda biar motivasi untuk mengetik skripsi kembali muncul.

--

--